Friday, 22 May 2015

MAKALAH BAHASA ARAB : PEMBAGIAN KALAM

 PEMBAHASAN
PEMBAGIAN KALAM

A.       PENGERTIAN KALIMAH (KATA)
الكلمة : لفظ له معنى
Artinya : kalimah (kata) adalah lafal yang mempunyai makna atau arti.
Sebelum dibahas lebih jauh tentang pengertian kalimah, perlu dijelaskan mengenai istilah kalimah dalam bahasa indonesia.
Barang kali kita masih terkesan dalam pelajaran bahasa Indonesia, bahwasanya kalimat adalah merupakan susunan dari kata kata. Akan tetapi kalimah atau dapat juga disebutkan kalimat, yang akan dijelaskan dalam pembahasan ini adalah mempunyai arti yang berbeda dengan kalimat yang kita kenal dalam bahasa Indonesia.
Tadi telah kita jelaskan bahawa kalimat (dalam bahasa Indonesia) adalah merupakan susunan kata, akan tetapi dalam bahasa Arab yang  dimaksud dengaan kalimah/kalimat adalah berarti “kata” dalam bahasa Indonesianya. Sedangkan kalimah yang tersusun, atau terangkai (dari satu kalimah dengan kalimah lainya) hal itu dalam bahasa Arab disebut “kalam atau jumlah”.
Untuk selanjutnya kita kenal kalimah sempurna dan kalimah tidak sempurna dan sebagainya. Yang jelas hal ini untuk mengantarkan pengartian kita terhadap “kalimah” dalam ilmu bahasa Arab.
.
Susunan kalimah atau susunan yang terjadi dari kumpulan kata-kata itu, adalah yang disebut dalam bahasa Arab yaitu dengan istilah “jumlah”.
الجملة هي الكلام المفيد ويتألف من فعل وفاعل أو مبتداء وخبر
Artinya : Al-jumlah adalah kalimat yang mempunyai pengertian secara utuh, yang tersusun dari fi’il dan fa’il atau mubtada’ dan khobar.[2]



B.   MACAM-MACAM KALIMAH (KATA)
تنحصر الكلمات فى ثلاثة أنواع : إسم , وفعل , وحرف.
Artinya : kalimah itu dibagi menjadi tiga macam : isim, fi’il dan harf/huruf.

1.      Kalimah isim (kata benda)
Kalimah isim mempunyai pengertian :
الإسْمُ هِيَ كُلُّ كَلِمَةٍ تَدُلُّ عَلى إنْسَانٍ أوْ حَيَوَانٍ أو نَبَاتٍ أوْ جمادٍ أو مكانٍ أو زمان أو صِفَةٍ أو معنى مجرّد من الزمانِ .
Artinya : Isim adalah tiap-tiap kalimah yang menunjukkan manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda, tempat, sifat, atau arti yang bebas dari waktu.[3]
Contoh :
a.       Muhammad telah membaca kitab  قراء محمّد الكتاب 
b.      Fatimah telah memetik bunga قطفت فاطمة الزّهرة  
Pada contoh di atas kita dapat menjumpai kata  الزّهرة , الكتاب , محمّد  masing-masing kata tersebut menunjukkan manusia, nama barang dan nama tumbuh-tumbuhan. Nama-nama seperti itulah yang disebut dengan “isim” (الإسم), atau dapat disebut kata benda.
2.      Kalimah fi’il (kata kerja)
Kalimah fi’il atau kata kerja berpengertian :
الفِعْل هو كُلّ كَلمَة تَدُلّ عَلى حدوثِ شيئ فى الزّمان الخاص
Artinya : kalimah fi’il adalah tiap-tiap kalimat atau kata yang menunjukkan atas terjadinya suatu pekerjaan pada waktu tertentu.[4]
Contoh : الأمثلة
a.       Muahammad telah menulis pelajaran كتب محمّد الدّرس
b.      Zaid sedang membaca al-Qur’an يقراء زيد القران
Dari contoh di atas kita menjumpai kata-kata كتب   yang berarti telah menulis, ini berarti menunjukkan waktu yang telah lampau atau pekerjaan yang sudah berlalu, kemudian ada kata يقراء  yang mempunyai arti sedang membaca, ini berarti menunjukkan waktu dikatakan atau diucapkannya kata-kata tersebut menunjukkan keadaan seseorang yang benar-benar sedang melakukan sesuatu pekerjaan. Dari seluruh kalimah (kata) yang meunjukkan pada suatu pekerjaan sesuai dengan sifat-sifat waktu, kapan pekerjaan itu dilakukan oleh subyek yang melakukan pekerjaan itu, maka kata (kalimah) tersebut yang disebut fi’il sesuai dengan pengertian kaidah di atas.
3.       Kalimah huruf
Kalimah huruf adalah :
الحرف هو كل كلمة ليس لها معنى إلا مع غيرها
Artinya : huruf adalah tiap-tiap kalimah yang kalimah tersebut tidak mempunyai arti yang sempurna kecuali dihubungkan dengan kalimah atau kata-kata lainnya.
Contoh : الأمثلة
1)        Muhammad membaca al-Qur’an di dalam majlis
يقراء محمّد القران فى المسجد
2)        Ali dan Umar pergi ke pasar
 علي وعمر يذهبان إلى السوق

 Pada susunan kalimat di atas, kita menjumpai kalimat (kata) فى  dan kata إلى , kataفى  mempunyai arti di atau di dalam sedangkan kataإلى  mempunyai arti ke atau kepada, kata-kata tersebut belum menunjukkan arti yang memahamkan sehingga perlu dihubungkan atau disertai kata-kata yang lain seperti contoh di atas ditulis إلى السوق   artinya ke pasar (menunjukkan arah yang jelas) dengan demikian menjadi dapat dimengerti makna kata tersebut.
C.        CIRI-CIRI KALIMAH
Untuk mempermudah kita dalam mengkaji bahasa Arab, terutama dalam pembahasan kalimah dan macam-macamnya yang perlu kita mengenali ciri-ciri dari kalimah atau kata-kata yang baru saja kita bahas di muka.
Adapun ciri-ciri dari kalimah (kata) tersebut kita urai berikut ini :
1.      Ciri-ciri kalimah (kata) isim
Ada beberapa macam yang menjadi ciri-ciri kalimah isim, yakni :
a.       Bahwa kalimah tersebut ada tanwinnya contoh : كتابٌ ، محمّدٌ ، شجرةٌ
b.      Kalimah tersebut dapat dimasuki alif lam (ال) contoh : المسلم ، المسجد ، المدرسة
c.       Kalimah tersebut memungkinkan adanya nida’ (نداء) contoh : يا نساء ، يا محمد ، يا رجل
d.      Kalimah tersebut memungkinkan untuk dijerkan baik dengan huruf jer maupun dengan susunan idlofah. Contoh : جاء رسول اللهِ ، مررت بمساجدِ
2.      Ciri-ciri kalimah fi’il
Ada beberapa macam yang menjadi cirri-ciri kalimah fi’il, yakni :
a.       Kalimah tersebut dapat bertemu tak fa’il نون توكيد  tak yang menunjukkan arti pelaku. Contoh : لنكتبنّ، لننصرنّ
b.      Kalimah tersebut dapat bertemu dengan yak mukhatobah تاء تاءنيث  yang menunjukkan orang kedua perempuan. Contoh : أكتبي، أكتبين  
c.       Kalimah tersebut dapat bertemu dengan nun taukid نون توكيد  nun yang berfungsi untuk menguatkan. Contoh : لنكتبنّ ، لننصرنّ
d.      Kalimah tersebut dapat bertemu dengan tak taknist تاء تاءنيث  tak yang menunjukkan perempuan. Contoh : كذبت ، ضربت
e.       Kalimah tersebut dapat dimasuki huruf qod قد  huruf yang berfungsi untuk menguatkan. Contoh : قد يقوم ، قد قامت
f.       Kalimah tersebut dapat dimasuki hurif sin س . contoh : سيضرب ، سيقول
g.      Bahwa kalimah tersebut dapat dimasuki kata saufa سوف . contoh : سوف تعلمون ، سوف يضحكون
Demikian itu ciri-ciri dari pada kalimah (kata) isim dan fi’il, sedangkan pada kalimah huruf tidak terdapat ciri-ciri yang maton sehingga pada pembahasan ini tidak kita sertakan, dan kalimah huruf itu juga banyak di antaranya adalah huruf jer.

D.      ISIM DAN FI’IL

A.   ISIM
1.  Isim ditinjau dari jenisnya
Isim ditinjau dari segi jenisnya ada dua macam, yakni isim muannats (إسم مؤنث) dan isim mudzakar (إسم مذكر). Yang dimaksud dengan isim muannats adalah tiap-tiap kata benda yang menunjukkan perempuan, sedangkan yang disebut isim mudzakkar adalah tiap-tiap kata benda yang menunjukkan laki-laki.
Contoh : الأمثلة
a.       Ibrahim sedang membaca        يقراء إبراهيم
b.      Muhammad sedang menulis       يكتب محمد
c.       Ali sedang pergi       يذهب علي    
d.      Dinding itu luas       الجدار واسع
e.       Kursi itu indah       الكرسي جميل 
Pada contoh-contoh di atas ini, cobalah anda memperhatikan benar-benar, tentu anda akan mendapati kata-kata، علي ، إبراهيم   جميل، إبراهيم، واسع  kata-kata tersebut menunjukkan jenis laki-laki atau yang disebut dengan isim mudzakar (إسم مذكر) karena pada kata-kata tersebut tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan tanda jenis perempuan.
Selanjutnya coba anda perhatikan pada contoh-contoh berikut ini :
Contoh : الأمثلة 
a.       Bunga itu indah  الزهرة جميلة
b.      Papan tulis itu besar السبّورة كبيرة
c.       Fatimah anak yang rajin فاطمة مجتهد
d.      Aisyah sakit عائشة مريضة
e.       Mobil itu baru السيارة جديدة 
Pada contoh-contoh di atas ini, kita menemukan kata-kata مريضة، مجتهدة،كبيرة، جميلة، جديدة   kata-kata inilah yang disebut dengan isim muannas (إسم مؤنث) karena terdapat tanda-tanda atau sifat-sifat yang menunjukkan jenis perempuan, yakni adanya tanda ta’ marbuthoh  تأ مربوطة(ة) maka di dalam bahasa Arab tiap-tiap kata yang menunjukkan jenis perempuan dan mempunyai tanda perempuan seperti tersebut di atas disebut dengan isism muannast (إسم مؤنث)
Perlu untuk diperhatikan, bahwasannya di samping isim muannast yang telah tersebut di atas, masih terdapat nama-nama yang tidak memiliki tanda-tanda perempuan seperti yang kita sebutkan di atas, akan tetapi kata-kata tersebut juga digolongkan dalam kategori isim muannast. Misalnya :
a.    Nama-nama anggota badan
1)    Telinga أذن                 3)  mata : عين
2)    Kaki : رجل                  4)  tangan : يد
b.    Nama benda alam
1)   Awan : سحاب             4)  api : نار
2)   Langit : سماء              5)  bumi : أرض
3)   Matahari : شمش         6)  jalan : شارع
2.  Isim ditinjau dari segi bilangan
Isim ditinjau dari segi bilangannya ada tiga yaitu : isim mufrod (إسم مفرد), isim mutsanna (إسم مثنى), dan isim jamak (إسم جمع)
Yang disebut isim mufrod adalah tiap-tiap isim yang menunjukkan jumlah bilangan dan pada bilangan tersebut hanya terdiri dari “satu/sebuah” saja banyaknya. Sedangkan isim mutsanna adalah isim yang bilangannya terdiri dari “dua” atau menunjukkan lebih dari satu dan kurang dari tiga. Adapun isim jamak adalah isim yang menunjukkan banyaknya bilangan atau hitungan terdiri dari tiga atau lebih. Untuk lebih jelasnya coba kita perhatikan contoh berikut ini.
Contoh : الأمثلة
a.         Pena itu baru                                    القلم جديد
b.         Sekolahan itu besar                                    المدرسة كبيرة
c.         Guru itu pandai                                الأستاذ ماهر
d.        Dua pedagang itu pergi ke pasar التاجران يذهبان إلى السوق
e.         Dua petani itu rajin                          الفلاحان مجتهدان
f.          Dua laki-laki naik sepeda               الولدان يركبان الدراجة
g.         Para siswa menulis pelajaran       التلاميذ يكتبون الدرس
h.         Kursi-kursi itu baru                          الكراسي جديدة
i.           Buku-buku itu bermanfaat             الكتب نافعة
Pada contoh nomor satu sampai nomor tiga kita menjumpai kata المدرسة، القلم ، الأستاذ  sedangkan pada nomor empat sampai nomor enam kita menemukan kata الفلاحان، التاجران ، الولدان begitu pula yang terdapat pada nomor tujuh sampai sembilan kita menemukan kata التلاميذ ، الكراسي ، الكتب pada contoh tersebut telah memperjelas pada uraian di atas tentang pengertian isim mufrod, isim mutsanna, dan isim jamak. Pada nomor satu sampai nomor tiga terdapat isim-isim mufrod, sedang pada nomor empat sampai enam menunjukkan isim mutsanna dan nomor tujuh sampai sembilan isim jamak.

B.   FI’IL
Fi’il atau kata kerja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : fi’il madhi (فعل ماضى) fi’il mudhori’ (فعل مضارع) dan fi’il amar (فعل أمر).

1.  Fi’il madli
Fi’il madli adalah tiap-tiap kata kerja yang menunjukkan suatu perbuatan atau pekerjaan pada waktu yang telah lampau.
Contoh : الأمثلة
a.       Ali telah pergi ke pasar                               ذهب عليّ إلى السّوق
b.      Petani pulang dari sawah                          رجع الفلاّح من المزرعة
c.       Murid-murid telah pulang dari sekolah    رجع التلميذ من المدرسة
d.      Pak guru telah masuk ke dalam kelas     دخل الأستاذ فى الفصل
e.       Umar telah menulis pelajaran                   كتب عمر الدرس
Sesuai dengan makna terjemahannya, kita dapat memahami bahwa kata kerja tersebut menunjukkan pekerjaan atau suatu kejadian yang lampau atau yang telah lalu. Maka setiap kata kerja yang menunjukkan pengertian tersebut dalam bahasa Arab dikenal sebagai kata kerja lampau atau fi’il madli (فعل ماض).
2.  Fi’il mudlori’
Fi’il mudlori’ adalah tiap-tiap kata kerja yang menunjukkan suatu perbuatan/pekerjaan/kejadiannya sedang berlangsung sekarang atau yang akan datang.
Contoh : الأمثلة
a.       Fatimah sedang pergi ke pasar     تذهب فاطمة إلى السوق
b.      Ali sedang menulis surat               يكتب علي الرسالة
c.       Aminah sedang menangis                        تبكي أمينة
d.      Bakar akan pergi ke jakarta besuk            يذهب بكر إلى جاكرتا غدا
e.       Ayah akan pulang dari kota Semarang besuk pagi      يرجع الأب من السمارنج غدا
Dari contoh di atas kita menjumpai kata-kata seperti : يذهب ، تبكي ، تذهب ، يرجع. sesuai dengan maksud yang dikehendaki oleh yang membicarakan, bahwa pada kalimat susunan tersebut di atas menunjukkan suatu pekerjaan atau perbuatan yang akan dilakukan atau sedang dilakukan. Maka tiap-tiap kata seperti itu disebut dengan fi’il mudlori’ (فعل مضارع)
3.  Fi’il amar
Fi’il amar adalah tiap-tiap fi’il atau kata kerja yang dipergunakan untuk suatu pekerjaan tertentu, pada waktu yang akan datang, meminta untuk dilaksanakannya suatu pekerjaan, atau untuk memerintah (kata perintah atau kata suruh).
Contoh : الأمثلة
1)      Pergilah ke masjid                                          إذهب إلى المسجد
2)      Dengarkan radio itu                                                 إسمع المذياع        
3)      Keluarlah dari kelas                                    أخرج من الفصل
4)      Katakanlah yang benar                           قل الحقّ
5)      Masuklah dengan selamat dan aman     أدخل بسلام امنين
Dari contoh-contoh ini kita menjumpai kata-kata اذهب ، إسمع ، أخرج، قل،  sesuai terjemahan yang anda temukan pada contoh tersebut, fi’il-fi’il tersebut untuk memberikan perintah agar orang lain melakukan sesuatu sesuai dengan fi’il atau kata kerja yang dipergunakan atau dikehendaki. Maka tiap-tiap kata kerja atau fi’il yang dibentuk dalam kata perintah di dalam bahasa Arab disebut dengan fi’il amar (فعل أمر).

2 comments: