Friday, 22 May 2015

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR



PEMBAHASAN
FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR
A.  PENGERTIAN
1. FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR
Setiap anak yang datang kesekolah tidak lain adalah untuk belajar dikelas agar menjadi orang yang berilmu di kemudian hari. Sebagian besar waktu yang tersedia harus digunakan oleh anak didik untuk belajar baik di rumah, di sekolah untuk kepentingan belajar siswa, Tiada hari untuk belajar.
Prestasi belajar yang diraih oleh setiap anak didik mereka dapat belajar secara wajar terhindar dari ancaman, hambatan dan gangguan. Namun sayangnya ancaman, hambatan dan gangguan yang ering dialami oleh anak didik sehingga diebut dengan kesulitan belajar. Kasus ini belum mampu diatasi oleh anak didik maka ia perlu bantuan guru dan orang tua untuk mengatai hal yang dimaksudkan.[1]
Menurut Sunarta yang dimaksud dengan kesulitan belajar adalah “kesulitan yang dialami oleh siswa/siswi dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah dan perubahan tingkah laku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang diperoleh sebagaimana teman-teman sekelasnya.[2]
Faktor-faktor kesulitan belajar
1. Faktor intern siswa
Yaitu hal-hal atau keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri. Meliputi : gangguan kurang kemampuan psikofisik siswa.
·         Berifat kognitif (ranah cipta)
Contoh : rendahnya kapasitas intelektual
·         Bersifat afektif (ranah rasa)
Contoh: lebih tinggi emosi dan sikap
·         Bersikap psikomotor
Contoh: terganggunya alat indra penglihatan, pendengaran  (mata dan telinga)
2. Faktor ekstern siswa
Yaitu hal-hal yang datang dari luar siswa. Meliputi semua situasi dan kondisi lingkngan di sekitar yang mendukung aktivitas belajar siswa, antara lain:
·         Lingkungan keluarga
Contoh : ketidakharmonisan hubungan antara ayah dan ibudan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
·         Lingkungan masyarakat
Contoh : wilayah perkampungan kumuh dan teman sepermainan yang nakal
·         Lingkungan sekolah.
·         Contoh: kondisi letak bangunan sekolah sudah buruk, dengan pasar dan kondisi guru serga alat-alat belajar yang kualitasnya rendah.
Selain faktor umum diatas, ada beberapa faktor ysng dipandang faktor khusus adalah sindrom psikologis berupa learning sability (ketidakmampuan belajar):
1. Dyslexia (disleksia) yaitu ketidakmampuan membaca.
2. Disgrafia (dysgraphia) yaitu ketidakmampuan menulis.
3. Diskalkulia (dyscalculia) yaitu ketidakmampuan belajar matematika.[3]
Menurut saya faktor-faktor kesulitan belajar yaitu adakalanya siswa tersebut sulit untuk memahami mata pelajaran yang diberikan oleh seorang guru, hal itu disebabkan karena guru tersebut terlalu cepat menerangkan atau cara mengajarnya yang kurang menarik. Selain itu, faktor- faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar yaitu pada penggunaan bahasa atau tulisan.

B.  ALTERNATIF  PEMECAHAN KESULITAN BELAJAR
Alternatif yang dapat diambil dalam mengatasi belajar siswa, guru dapat elakukan beberapa langkah :
Mengambil hasil diagnosa
·         Yakni menelaah/meneliti bagaimana  masalah yang berhubungan antara bagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai kesulitan belajar yang dihadapi  siswa.
·         Mengidentifikasi di bidang kecakapan tertentu yang memrlukan perbaikan di bidang pendidikan.
·         Penyusun program perbaikan khususnya program remedial teaching (pengajaran perbaikan)
Menurut saya alternative pemecahan kesulitan belajar yaitu seorang guru harus bisa mengetahui keadaan siswa tersebut, dan seorang guru harus bisa membuat suasana belajar mengajar menjadi menyenangkan dan kondusif.




















PENUTUP
1.  Kesimpulan
Faktor-faktor kesulitan belajar
Faktor intern siswa  Yaitu hal-hal atau keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri. Meliputi : gangguan kurang kemampuan psikofisik siswa.
·         Berifat kognitif (ranah cipta)
·         Bersifat afektif (ranah rasa)
·         Bersikap psikomotor
Faktor ekstern siswa Yaitu hal-hal yang datang dari luar siswa. Meliputi semua situasi dan kondisi lingkngan di sekitar yang mendukung aktivitas belajar siswa, antara lain:
·         Lingkungan keluarga
·         Lingkungan masyarakat
·         Lingkungan sekolah.








DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, M., H., Drs., Psikologi Belajar (ilmu jiwa belajar). Tembilahan : Sekolah Tinggi Agama Islam
Muhibbin, Syah. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Syah, Muhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta : Logos Wahana Ilmu




[1]Drs. H. M.  Ilyas, Psikologi Belajar (ilmu jiwa belajar). (Tembilahan : Sekolah Tinggi Agama Islam)  hlm.
[2] Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan baru.(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000) hlm. 76

[3] Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. (Jakarta : Logos Wahana Ilmu 1999) hlm.39

No comments:

Post a Comment